Bagian Satu
Selamat sore, miss..
Menunggu banyak malam hingga akhirnya aku memiliki keberanian
lagi untuk menemuimu lagi, diujung semua lantunan kalimat penuh kejujuran ini..
Sudah terlalu banyak tikungan yang aku lewati
hingga aku menyadari bahwa ternyata tidak ada banyak hal diluar sana
dibandingkan dengan apa yang bisa aku temukan di dalam kepalaku sendiri.
Tahukah kau? Hati bodoh ini telah mempermalukan
otakku lagi. Maafkan aku yang terkadang terlalu menikmati menyangkal semua
logika yang kau coba sampaikan, miss.. Sekali saja, maafkan kebodohan hati ini
yang penuh kemunafikan. Manusia tidak pernah bisa dimengerti.
Jika saja, satu titik yang tidak terlalu berwarna
itu tidak muncul, semua nya akan baik-baik saja bukan, miss?
Jika saja, kau melatihku lebih keras, mungkin aku
tidak akan mudah ditaklukkan oleh hati. Sekali lagi, miss.. manusia itu tidak
bisa ditebak, aku menjadi sangat menyebalkan ketika mencoba menebak diriku
sendiri dalam semua sisi kemanusiaan ini. Dan anehnya adalah, aku merasa mulai
memiliki sisi kemanusiaan, miss..
Sore ini, miss.. aku menemukan hal baru. Matahari tidak
menyukai kulitku. Nampaknya logika yang kucoba masukkan dalam kotak ini terlalu
banyak. Hingga mataharipun terlihat dendam pada mataku yang penuh selidik ini,
dia menghukum kulitku. KULITKU SENSITIF, miss.. bayangkan betapa menyiksanya.
Banyak jenis manusia yang aku temui disini, dan aku
yakin, kau akan merasa sangat senang mendengarkan ceritaku tentang mereka.
Harus mulai darimana ya?
Hmm..
Oh iya, seorang garis lurus ini, dia menyebalkan
miss, gerak-geriknya seakan dia adalah pusat dari bumi. Dia menyebalkan seperti
tomat busuk di dalam burger yang empuk. Tapi, semua orang akan tetap melihat
tomat disitu miss, warna nya mencolok bukan?
Dia selalu menceritakan bagaimana dia bernafas,
bagaimana oksigen menjadi penting karena dia yang menggunakan nya untuk
bernafas.
Dia juga menceritakan bagaimana petir menjadi
sangat kuat, karena dia yang menggunakannya untuk menakuti anak kecil. IYA. Anak
kecil. Betapa bodoh nya dia.
Kau tahu, miss? Aku bisa saja memasukkan kepalanya
yang kecil itu kedalam kotak sepatuku dan membuangkan nya ke antartika. Tapi tidak,
kasihan semua beruang baik hati disana.
Suatu hari miss, mungkin dia akan kuperkenalkan
denganmu. Dan aku yakin kau akan sangat muak dengan manusia itu. Sama muaknya
dengan aku. Aroma tubuh nya arogan dan sangat mendominasi, mengintimidasi
logika, mendorong keinginan untuk menusuk jantungnya.
Miss.. I’ll see you soon, okay?
1 comments:
Hei...
REPLYangkasa setya...